• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Thursday, January 24, 2013

Tradisi Saweran Uang Koin di Maulid Nabi

Tradisi Saweran Uang Koin di Maulid Nabi

Kamis,24 Januari 2013 | 16:38 WIB






Jamaah masjid Jami' Jamsaren, Kota Kediri, Jawa Timur, memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Rabu (23/1/2013). Dalam kegiatan itu juga ada tradisi sebar koin sebagai ungkapan berbagi terhadap sesama.










KEDIRI, KOMPAS.com -- Jemaah masjid Jami' Jamsaren, Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan tradisi lempar uang koin dalam merayakan maulid atau kelahiran Nabi Muhammad SAW, Rabu (23/1/2013) malam.
Koin uang receh yang terdiri dari berbagai pecahan antara Rp 100 hingga Rp 1.000 tersebut disebar sekadarnya ke udara bersamaan dengan pembacaan kitab Barzanji yang didengungkan secara bergantian di serambi masjid tepat seusai shalat Isya. Sontak uang tersebut menjadi bahan rebutan jamaah, terutama anak-anak yang sudah lama menunggu saweran tersebut.
Sebelumnya, anak-anak yang datang dari wilayah sekitar lokasi masjid itu sudah terlihat bergerombol di areal masjid sejak sebelum isya. Saat penyebaran koin dilakukan, mereka berlomba-lomba mengumpulkan uang sebanyak mungkin.
"Saya dapat Rp 15.000, lumayan untuk tambahan uang jajan," kata Rohana, salah satu anak, saat ditemui di lokasi masjid.
Sedangkan para penyebar uang koin adalah para anggota jemaah baik laki-laki maupun perempuan. Secara silih berganti mereka melakukannya hingga tak terhitung lagi berapa jumlah uang yang disawer.
Setiap perayaan maulid Nabo, uang yang disawerkan diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Para penyebar uang koin itu rata-rata mengaku sekadar ingin bersedekah berbagi rezeki dengan sesama. Ada juga beberapa yang melakukannya karena ingin mendapat berkah.
"Berbagi kebahagiaan saja, terutama pada anak-anak. Yang terpenting adalah kegiatan maulid nabinya, dan anak-anak itu agar mengenal dan nantinya dapat melestarikannya," kata Uswatun, salah satu jemaah penyebar koin.
Pengelola masjid, ustadz Zainudin mengatakan, sebaran koin tersebut merupakan tradisi yang dilakukan turun temurun dari masjid yang berdiri sejak tahun 1908. Pihak masjid, menurutnya, tidak pernah memberikan perintah maupun imbauan untuk melakukan sebaran.
"Kalau sebaran uang niatnya ya bersedekah. Sudah ada sejak dulu, bahkan saat saya kecil," kata pria berusia 50 tahun ini.
Sebaran koin, menurut Zainudin, adalah bagian kecil dari kegiatan peringatan maulid nabi itu sendiri. Berbagai kegiatan seperti pembacaan kitab Barzanji dan beberapa aktivitas pengajian lainnya yang lebih utama karena merefleksikan rasa hormat kepada Nabi Muhammad junjungan umat muslim itu.



editor    : muhammad rifai
sumber : Kompas.com


0 comments:

info bola

anda tinggal copy paste kode dibawah ini :

BERNIAGA

info sepak bola

TRIMA KASIH

TRIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE BLOG KAMI KAMI AKAN SENANTIASA MEMBANTU ANDA TOLONG KASIH SARAN DAN KRITIK DARI SOBAT KARENA KRITIK DAN SARAN SANGAT MEMBANTU BAGI KAMI UNTUK MEMAJUKAN BLOG KAMI TRIMA KASIH

IKLAN

iklan banner 125 x 125
iklan banner 125 x 125
iklan banner 125 x 125
iklan banner 125 x 125